AYCS.COM, Shanghai - Sulit
menemukan wanita terkaya di dunia yang berhasil dari hasil usahanya
sendiri. Dari 190 perempuan, hanya 33 orang yang mampu melakukan hal
itu. Zhou Qunfei adalah salah satunya.
Zhou
Qunfei, 45, membuktikan bahwa kegigihan menjadi kunci sukses hidup. Dia
Selasa lalu (31/3) dinobatkan sebagai perempuan terkaya di Tiongkok
oleh majalah Forbes. Asetnya
mencapai lebih dari USD 8 miliar (sekitar Rp 104 triliun). Sebelumnya
gelar itu menjadi milik pengusaha properti Chan Laiwa.
Kekayaan
Zhou terungkap ke permukaan setelah dia mendaftarkan perusahaan yang
dimiliki ke bursa saham pada 18 Maret. Pasca penawaran umum perdana
(IPO), harga saham perusahaan yang bernama Lens Technology itu terus
naik. Secara keseluruhan, harga sahamnya mencapai USD 7,6 miliar
(sekitar Rp 96,2 triliun) pada Selasa lalu. Rabu (1/4) sahamnya kembali
meroket hingga 10 persen dan membuat harganya menjadi USD 8 miliar
seperti di atas.
Tak
seperti kebanyakan perempuan-perempuan terkaya di dunia yang tajir
berkat warisan dari suami, mertua, ataupun keluarganya, Zhou tak
memiliki kekayaan dari hasil warisan. Dia harus bekerja keras dari nol
untuk mencapai posisinya sekarang. Perempuan yang dijuluki Ratu Kaca
Telepon Genggam tersebut lahir di Provinsi Hunan pada 1970. Dia lahir
dari keluarga miskin. Namun karena kegigihannya Zhou berhasil mendulang
kesuksesannya di usia yang relatif masih muda.
Seperti ditulis The Guardian, Senin (14/3/2016), Zhou berada di peringkat 205 orang terkaya dunia versi Forbes, dengan kekayaan US$ 5,9 miliar. atau setara Rp 76,6 triliun (kurs: Rp 12.985 per dolar AS).
Ia
mendirikan perusahaan yang membuat layar sentuh berkualitas tinggi
bernama Lens Technology. Klien terbesarnya adalah Apple dan Samsung.
Zhou
jarang tampil di muka publik. Ia besar di sebuah desa kecil di Hunan,
Tiongkok. Ibunya meninggal ketika Zhou berusia lima tahun. Sementara
ayahnya lumpuh akibat kecelakaan di pabrik.
Ia membantu keluarganya dengan beternak babi dan bebek, sebelum akhirnya
memutuskan pindah ke Shenzhen untuk bekerja di pabrik pembuatan lensa
pada 1993.
Situasinya tidak membaik kala itu karena ia bekerja dalam kondisi pabrik
yang buruk. Setelah mendapat promosi, ia berhasil mengumpulkan uang
sebanyak US$ 3.000 yang digunakan untuk membuka toko kaca jam bersama
saudara-saudaranya.
Wanita
kelahiran 1970 itu lalu bertekad membangun bisnisnya sendiri. Ia
membuat lensa dengan kualitas baik, hingga muncullah Lens yang sekarang
mempekerjakan 75 ribu karyawan.
Beliau
merupakan pemilik sekaligus pendiri, perusahaan Lens Technology itu
sendiri. Dan pada tahun 2015 yang lalu, beliau juga dinobatkan sebagai
perempuan terkaya di China bahkan juga di dunia, versi majalah Forbes .
Pasti
ada yang bertanya, bagaimana ceritanya seorang perempuan yang dulunya
adalah mantan buruh, kini bisa memiliki sebuah perusahaan kaca ternama,
dan menjadi perempuan terkaya di dunia?.
Dan
untuk menjawab pertanyaan tersebut, pada kesempatan kali ini akan di
bahas kisah inspiratif seorang mantan buruh yang jadi wanita terkaya
ditahun 2015 lalu. Kisah ini mungkin dapat menjadi motivasi untuk semua
orang dalam berusaha, dalam meraih apa yang diinginkan. Tanpa membuang
waktu lebih lama lagi. Berikut ini kisahnya :
Zhou
adalah anak bungsu dari tiga bersudara, yang lahir dari sebuah keluarga
miskin, dan hidup di sebuah desa kecil di Provinsi Hunan. Yaitu sebuah
daerah pertanian yang cukup terpencil. Karena keluarganya yang miskin,
Zhou harus ikut serta untuk membantu membesarkan hewan ternak, sebagai
tambahan pendapatan. Namun meski begitu, di sekolahnya Zhou termasuk
anak yang beprestasi.
Ketika
berusia lima tahun, Zhou harus merasakan pahitnya kehilangan seorang
ibu. Sementara sanga ayah hampir saja buta, akibat kecelakaan yang
mereka alami. Kamu mungkin bisa mengerti, bagaimana perasaan yang
dirasakan seorang Zhou kecil saat itu, namun hidup harus tetap berjalan.
Bekerja Diusia Belia
Meskipun
terbilang pandai dalam pendidikan di sekolahnya, namun pada usia 16
tahun dia terpaksa harus berhenti sekolah, karena tidak adanya biaya.
Kemudian Zhou ikut bersama pamannya, untuk hijrah ke Provinsi Guandong.
Disana Zhou hanya diterima bekerja sebagai seorang buruh, di sebuah
pabrik kaca dengan gaji hanya satu Dollar setiap harinya.
Zhou
bekerja di sebuah pabrik kaca untuk arloji. Keadaan di pabrik tersebut,
membuat Zhou sangat tertekan, karena beliau harus bekerja sepanjang
hari. Oleh sebab itu. setelah tiga bulan bekerja di pabrik tersebut,
Zhou akhirnya memutuskan untuk mengundur diri.
Surat
pengunduran diri yang diserahkan Zhou kepada bosnya, justru membuat bos
dari Zhou merasa terkesan kepadanya. Dalam surat tersebut, Zhou
mengungkakan rasa terima kasihnya terhadap pelajaran, yang diperolehnya
selama bekerja di pabrik tersebut. Sang bos, justru menahan niatan Zhou
untuk keluar dari perusahaan tersebut, bahkan ia menaikan jabatan Zhou.
Mendirikan Perusahaannya Sendiri
Pada
tahun 1993, Zhou merasa sudah cukup bekerja pada perusahaan milik orang
lain. Dan akhirnya beliau pun, memutuskan untuk benar-benar
mengundurkan diri, dari perusahaan tempat beliau bekerja tersebut.
Dengan
berbekal uang sebesar 3.000 Dollar, beliau beserta anggota keluarganya,
mendirikan sebuah perusahaan kaca arloji. Dan perusahaan tersebut
diberi nama Lens Technology, yang memproduksi kaca arloji berkualitas
tinggi..
Zhou
terus berinovasi dengan produknya, agar tidak disalip oleh pesaingnya.
Beliau merupakan orang yang tidak segan, untuk terlibat di hampir semua
lini perusahaannya. Bahkan beliau dianggap sebagai ba de man, yang
berarti orang yang mau melakukan apapun, yang bahkan dijauhi orang lain
oleh para kerabatnya.
Pada
tahun 2003, Zhou mendapatkan telepon dari pihak Motorolla. Pihak
perusahaan Motorolla, ingin Zhou membuatkan layar untuk ponsel, yang
mereka produksi. Zhou pun menyanggupi hal tersebut, karena beliau
berpikir bahwa itu merupakan kesempatan, untuk dapat mengembangkan
perusahaan miliknya.
Kesuksesan
menangani Motorolla, membuat Lens Technology semakin terkenal.
Produsen-produsen ponsel lain, seperti Nokia, HTC, bahkan Samsung dan
Apple pun akhirnya bebondong-bondong memesan layar untuk ponsel
produksi mereka ke Lens Technology.
Kian
kemari, pesanan untuk layar ponsel semakin berdatangan, kepada
perusahaan Lens Technology milik Zhou ini. Zhou pun berinvestasi
besar-besaran, untuk menambah infrastruktur pabriknya tersebut. Dan saat
ini, ada sekitar 75 ribu pekerja berkualitas dibidangnya, yang berkerja
untuk perusahaan milik Zhou.
Sungguh
inspiratif bukan kisah ini?......, Kisah kesuksesn seorang Zhou
Quinfei. seorang mantan buruh yang kini bergelimang harta. Semua
kekayaan yang diperoleh Zhou bukanlah diperoleh secara instan, tetapi
melalui proses yang sangat panjang, dan usaha yang begitu keras.
Semoga kisah ini bisa bermanfaat serta dapat menambah semangat semua untuk meraih sukses hidup ini.
No comments:
Post a Comment