Apakah Vagina Longgar Karena Sering Berhubungan Seksual?

AYCS.COM - Seorang wanita perlu beradaptasi dengan tubuhnya yang “baru”, Dan akan mengalami perubahan pada dirinya setelah pubertas. Perubahan hormonal yang terjadi juga bisa membuat naiknya hasrat seksual. Tak heran jika banyak pertanyaan yang mungkin akan muncul.
Berikut pertanyaan-pertanyaan umum seputar kesehatan yang perlu dijawab setiap wanita.


1. Normalkah rambut pada payudara?

Rambut sesungguhnya ada di setiap bagian di tubuh kecuali telapak tangan, kaki, kelopak mata, dan bibir. Sehingga sangat normal jika memiliki rambut pada payudara dan sekitar puting. Rambut akan menghangatkan sekaligus melindungi kulit pada bagian tubuh ini.


2. Seberapa lama pembalut wanita harus diganti?

 
Pembalut wanita perlu diganti maksimal setiap delapan jam sekali. Bila tidak, maka kebersihan alat vital akan sulit dijaga. Kendati jarang, namun komplikasi dari sindrom syok toksik mungkin bisa mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa. Sindrom tersebut terjadi karena infeksi Staphylococcus aureus yang timbul karena kebersihan alat vital yang buruk.


3. Apakah vagina kendur karena sering berhubungan seksual?

Vagina merupakan organ yang sangat elastis sehingga tidak akan kendur meskipun sering melakukan hubungan seksual. Setelah berhubungan seksual, jaringan otot vagina secara alami berkontraksi dan merapat kembali. Vagina yang kendur bukan diakibatkan sering atau tidaknya berhubungan seksual, melainkan karena faktor lainnya.


4. Perlukah mencukur rambut pada bokong?

Rambut ada di hampir seluruh bagian tubuh, termasuk pada anus. Meski tidak terlalu mengganggu, banyak wanita menginginkan untuk menghilangkan rambut pada bagian tubuh ini. Menurut Palo Alto Medical Foundation, wanita tidak harus mencukur rambut pada bagian anusnya bila tidak mengganggu.


5. Siklus menstruasi berubah, padahal tidak hamil. Apa yang terjadi?

Ketika ada bulan seorang wanita tidak mengalami menstruasi, padahal sedang tidak hamil, maka ada sesuatu yang terjadi dalam tubuhnya. Stres dapat menghentikan atau melambatkan laju ovulasi sehingga seorang wanita tidak mengalami menstruasi untuk jangka waktu tertentu. Karena itu, jika mengalaminya, wanita perlu membuat tubuh mereka rileks, misalnya dengan yoga atau berlatih napas.